Recent Videos


body{cursor: url(http://www.123cursors.com/freecursors/13567.ani); }
Got My Cursor @ 123Cursors.com
/">Got My Cursor @ 123Cursors.com
"),default}

Minggu, 15 Januari 2012

[TUGAS 12] Project Procurement Management

Nama : Reza Fabryan
NPM   : 29110711





     Manajemen Proyek Pengadaan merupakan bagian dari proses manajemen proyek di mana produk atau jasa yang diperoleh atau dibeli dari luar basis karyawan yang ada (yang akan bekerja pada proyek) dalam rangka untuk menyelesaikan tugas atau proyek. Pada dasarnya ada dua jenis pengadaan, di mana perusahaan bertanggung jawab untuk produk atau jasa tertentu di bawah hukum kontrak , PPM ini termasuk tanggung jawab manajemen kontrak bahwa masalah tugas-tugas tertentu ke berbagai anggota tim. Kedua proses manajemen proyek yang penting untuk keberhasilan perusahaan.

      Manajemen Proyek Pengadaan juga dapat mencakup tanggung jawab kontrak di mana pembeli yang disewa untuk proyek tertentu adalah melakukan tugas tertentu penjual , kontrak ini ditempatkan antara yang satu menyediakan layanan dan tim khusus yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan proyek ini. 


    PPM mencakup berbagai tugas termasuk proses perencanaan di mana seseorang memutuskan apa yang harus memperoleh atau membeli dan bagaimana mereka akan melakukannya. Selanjutnya, mereka berencana kontrak yang memberikan hukum dokumen pertukaran. Setelah dokumen hukum yang disusun, penjual bisa merespon dengan berbagai pertanyaan seperti tawaran atau proposal. Setelah jawaban ini feeded kembali kepada mereka, mereka akan meninjau berbagai penawaran dan memilih siapa yang akan diberikan proyek. Proses yang paling penting dari Manajemen Proyek Pengadaan meliputi hubungan manajemen proyek antara kedua pembeli dan penjual melalui kontrak. Penutupan kontraktor set proyek dalam gerakan.

Enam (6) proses utama dari project procurement management:

1. Planning purchases and acquisition
2. Planning contracting
3. Requesting seller responses
4. Selecting sellers
5. Administering the contract
6. Closing the contract

Tiga siklus dalam pengadaan proyek :

-Input (dokumen, rencana, desain, dll)
-Alat dan Teknik (mekanisme diterapkan untuk input)
-Keluaran (dokumen, produk, dll)

[TUGAS 11] Project Risk Management

Nama  : Reza Fabryan
NPM  : 29110711






    Dalam rangka untuk mengelola risiko kita harus memahami apa resiko.Dalam pandangan definisi terbaik adalah yang diberikan oleh Larry Krantz, Kepala Eksekutif Euro Login Ltd di Inggris. Larry mengatakan bahwa risiko adalah kombinasi dari kendala dan ketidakpastian. Kita semua menghadapi kendala dalam proyek yang dijalankan dan juga ketidakpastian. Jadi kita bisa meminimalkan risiko dalam proyek baik dengan menghilangkan kendala atau dengan mencari dan mengurangi ketidakpastian.

Efektif Manajemen Risiko

      Ada dua tahap dalam proses Manajemen Risiko Proyek, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko. Penilaian Risiko dapat terjadi setiap saat selama proyek, meskipun lebih cepat lebih baik. Namun, Risk Control tidak bisa efektif tanpa Risk Assessment sebelumnya. Demikian pula, kebanyakan orang cenderung berpikir bahwa memiliki melakukan Penilaian Risiko, mereka telah melakukan semua yang diperlukan. Terlalu banyak proyek menghabiskan banyak upaya pada Penilaian Risiko dan kemudian mengabaikan Risiko kontrol sepenuhnya. 

Risk Assessment memiliki tiga unsur:

- Mengidentifikasi Ketidakpastian
- Jelajahi rencana seluruh proyek 
- Mencari area ketidakpastian.

Analisa Resiko

   Tentukan berapa wilayah yang ketidakpastian dapat mempengaruhi kinerja proyek, baik dalam durasi, biaya, atau memenuhi persyaratan pengguna.

Memprioritaskan Risiko

   Menetapkan Risiko mana yang harus dihilangkan sepenuhnya, karena dampak potensial yang ekstrim, yang seharusnya perhatian manajemen secara teratur, dan yang cukup keciluntuk menghindari perhatian manajemen rinci.

Dengan cara yang sama, Pengendalian Risiko memiliki tiga unsur, sebagai berikut:

Mengurangi Risiko
    Ambil tindakan apa pun yang mungkin di muka untuk mengurangi efek Risiko. Lebih baik untuk menghabiskan uang pada mitigasi daripada untuk memasukkan dalam rencana kontingensi.

Rencana Darurat
   Untuk semua orang Resiko yang dianggap signifikan, memiliki rencana darurat di tempat sebelum hal itu terjadi.

Mengukur dan Kontrol
    Melacak efek dari risiko diidentifikasi dan mengatur mereka dengan sukses. 

Mengidentifikasi Ketidakpastian
    Jelajahi rencana seluruh proyek dan mencari area ketidakpastian atau kendala. Kita perlu merangkak di atas rencana untuk mencari hal-hal yang bisa membuat proyek terlambat.

Beberapa contoh bidang ketidakpastian :

·Kegagalan untuk memahami siapa proyek ini adalah untuk

·Kegagalan untuk menunjuk pengguna eksekutif yang bertanggung jawab untuk mensponsori proyek

·Kegagalan untuk menunjuk seorang manajer proyek yang memenuhi syarat dan didukung

·Kegagalan untuk mendefinisikan tujuan proyek

·Kegagalan untuk mengamankan komitmen dari orang-orang yang diperlukan untuk membantu dengan proyek

·Kegagalan untuk memperkirakan biaya secara akurat

·Kegagalan untuk menentukan sangat tepat kebutuhan pengguna akhir '

·Kegagalan untuk menyediakan lingkungan kerja yang baik untuk proyek

·Kegagalan untuk mengikat semua orang yang terlibat dalam proyek dengan kontrak atau Dokumen Kesepahaman

[TUGAS 10] Project Communication Management

Nama  : Reza Fabryan
NPM  : 29110711






     Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Selain itu dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang baik sangat penting untuk berinteraksi antar personal maupun antar masyarakat agar terjadi keserasian dan mencegah konflik dalam lingkungan masyarakat.Dalam hubungan bilateral antar negara diperlukan juga komunikasi yang baik agar hubungan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar. 
     Dari kedua contoh di atas dapat kita simpulkan bahwa komunikasi sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan. Contoh lain dalam pendidikan seperti hubungan dosen dengan mahasiswa,dengan adanya komunikasi,maka kegiatan belajar- mengajar akan berlangsung dengan baik dan lancar.

Proses Project Communications Management

    Langkah berikutnya adalah merencanakan manajemen komunikasi proyek. Manajemen komunikasi proyek dibutuhkan untuk menyosialisasikan kebijakan-kebijakan proyek, hasil-hasil kerja proyek, dan mengkomunikasikan rencana berikutnya. Berikut ini langkah-langkah praktisnya :

1. Buat web untuk komunikasi proyek (buat sederhana saja, pake blog wordpress)
2. Buat template-template yang diperlukan untuk komunikasi proyek, misalnya : template berita acara rapat, template untuk undangan, template untuk progress report, dll.
3. Buat rencana komunikasi, misalnya : cara melakukan rapat, cara melaporkan perkembangan proyek, dll.
4. Melaksanakan rencana komunikasi sesuai dengan yang direncanakan.
5. Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan komunikasi proyek.

Communication plan

    Perencanaan komunikasi atau communication plan yang terdapat pada proyek Magna Building ini dibagi menjadi dua yaitu secara internal dan eksternal. Untuk komunikasi eksternal dilakukan kepada stakeholder pada proyek ini antara lain komunikasi kepada owner, subkontraktor, supplier, serta pihak terkait lainnya seperti penduduk sekitar lokasi proyek. Bentuk komunikasi eksternal yang digunakan antara lain adalah rapat, laporan, memo, dan lain-lain. Untuk komunikasi internal dilakukan kepada anggota yang terdapat dalam organisasi proyek.Bentuk komunikasi internal dibagi menjadi tiga, yang pertama adalah formal atau tidak formalnya komunikasi. Untuk komunikasi formal dilakukan melalui rapat dan laporan, sedangkan untuk komunikasi yang tidak formal dilakukan dengan memo serta media telekomunikasi elektronik seperti handphone (telepon genggam) dan email (surat elektronik). Bentuk komunikasi internal yang kedua adalah tertulis atau tidak tertulisnya komunikasi. Untuk komunikasi tertulis dapat berupa memo atau surat pemberitahuan, sedangkan untuk komunikasi tidak tertulis adalah bentuk komunikasi yang langsung dilakukan kepada pihak terkait (tatap muka) tanpa pemberitahuan sebelumnya. Dan bentuk komunikasi internal yang ketiga adalah komunikasi dilakukan secara vertikal atau horizontal. Untuk komunikasi vertikal merupakan instruksi seperti komunikasi project manager (PM) kepada site manager (SM), sedangkan untuk komunikasi horizontal merupakan koordinasi seperti komunikasi quality control (QC) dengan safety officer.

[TUGAS 9] Project Human Resource Management

Nama  : Reza Fabryan
NPM  : 29110711




    Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Manajemen sumber daya manusia juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.

    Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

[TUGAS 8] Project Quality Management

Nama : Reza Fabryan 
NPM  : 29110711



Pengertian Mutu ( Kualitas )

    Mutu (kualitas) didefinisikan sebagai “ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan karkter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya.
    Definisi ini jelas menekankan pada kepuasan pelanggan atau pemakai produk. Dalam suatu proyek gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa gedung atau masyarakat pemakai. Misalnya dari segi disain, kepuasan dapat diukur dari segi estetika, pemenuhan fungsi, keawetan bahan, keamanan, dan ketepatan waktu. Sedangkan dari segi pelaksanaan, ukurannya adalah pada kerapihan penyelesaian, integritas (sesuai gambar dan spesifikasi) pelaksanaan, tepatnya waktu penyerahan dan biaya, serta bebas cacat.

Pengertian Manajemen Mutu
    Manajemen Mutu adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan/organisasi. Dalam rangka mencukupkan kebutuhan pelanggan dan ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis, seorang manager proyek harus memasukkan dan mengadakan pelatihan management kualitas. Hal hal yang menyangkut kualitas yang di maksud diatas adalah :
· Produk / pelayanan / proses pelaksanaan.
· Proses management proyek itu sendiri.
   Didalam tuntutan zaman , dan dalam era persaingan bebas, kita harus banyak belajar tentang hal hal yang menyangkut proses manajemen dalam lingkungan kerja, terutama tentang pentingnya sistem dan realisasinya dalam proyek di lapangan.

Management kualitas Proyek
   Pada bagian ini di fokuskan pada proses dari management proyek. Ada 2 model atau teknik yang telah sukses di gabungkan dan di terapkan dalam pelatihan di konsultan konsultan konstruksi dalam meningkatkan kinerja proses dari management proyek, antara lain : Continuous Quality Model dan Process Quality Management Model.

Continuous Quality Management
  Merupakan cara yang digunakan sebuah perusahaan yang mana dapat digunakan untuk meningkatkan proses bisnis mereka. Ini merupakan cara hidup dari semua organisasi yang ingin mencapai posisi yang kompetitif dalam arus industrisasi yang cepat.

[TUGAS 7] Project Cost Management

Nama : Reza Fabryan 
NPM  : 29110711


    Manajemen biaya adalah proses perencanaan dan pengendalian anggaran bisnis.Manajemen biaya adalah bentuk akuntansi manajemen yang memungkinkan sebuah bisnis untuk memprediksi pengeluaran yang akan datang untuk membantumengurangi kemungkinan akan lebih dari anggaran.

    Banyak perusahaan mempekerjakan rencana manajemen biaya untuk proyek tertentu, serta untuk model atas-semua bisnis. Ketika menerapkan ke proyek, biayayang diharapkan dihitung sementara proyek masih dalam periode perencanaan dan disetujui sebelumnya. Selama proyek ini, semua biaya dicatat dan dimonitor untukmemastikan mereka tetap sejalan dengan rencana manajemen biaya. Setelahproyek selesai, biaya yang diperkirakan dan biaya yang sebenarnya dapat dibandingkan dan dianalisis, membantu prediksi manajemen biaya masa depan dananggaran.


    Menerapkan struktur manajemen biaya untuk proyek-proyek dapat membantu bisnistetap over-semua anggaran mereka di bawah kontrol. Beberapa bisnis intelijen (BI)program, seperti Oracle Hyperion, menawarkan biaya manajemen perangkat lunak untuk membantu bisnis memonitor biaya dan meningkatkan profitabilitas. Sementara perangkat lunak dapat membantu, tidak penting bahwa perangkat lunak yang digunakan ketika menjalankan rencana manajemen biaya.

    Vendor dapat merujuk untuk biaya aplikasi manajemen perangkat lunak sebagaiakuntansi biaya, menghabiskan biaya manajemen atau produk transparansi.

[TUGAS 6] Project Time Management

Nama  : Reza Fabryan
NPM  : 29110711



    Project time management dapat diartikan secara sederhana, melibatkan proses yang dibutuhkan untuk memastikan waktu penyelesaian dari proyek. Bagaimanapun, mencapai waktu penyelesaian suatu proyek tidak mudah. Ada enam proses utama yang dilibatkan dalam project time management yaitu :

1. Activity Definition



    Activity definition melibatkan pengidentifikasikan aktivitas secara lebih rinci yang mana harus dilakukan oleh anggota tim proyek dan stakeholder untuk membuat suatu proyek.
   Tujuan utama dari proses activity definition adalah untuk memastikan bahwa tim proyek sudah benar – benar mengerti semua tugas yang harus mereka lakukan sebagai bagian dari project scope sehingga mereka dapat memulai penjadwalan kerja. Suatu aktivitas atau tugas adalah suatu elemen yang biasanya dapat diliat pada WBS yang disertai dengan durasi waktu, biaya dan resource yang digunakan.

2. Activity Sequencing



   Setelah membuat aktivitas proyek, langkah selanjutnya dalan project time managemen adalah activity sequencing. Activity sequencing melibatkan pengematan kembali pada daftar aktivitas dan atribut, project scope management, daftar milestone, dan perubahan yang disetujui untuk menetukan hubungan antara aktivitas. Activity sequencing juga melibatkan evaluasi untuk dependensi dan perbedaan tipe dependensi.



• Dependencies
   Suatu dependensi atau hubungan terhubung pada urutan dari aktivitas proyek atau tugas. Ada tiga dasar alasan untuk membuat dependensi pada aktivitas proyek :



 Mandatory dependencies 
   Merupakan turunan secara natural pada pekerjaan yang dilakukan pada suatu proyek.
 Discretionary dependencies 
   Ditentukan oleh tim proyek.
 External dependencies 
   Melibatkan hubungan antara proyek dan bukan aktivitas proyek.
 Network diagram 
   Adalah teknik yang digunakan untuk menunjukan urutan aktivitas.

3. Activity Resource Estimating



   Sebelum mengestimasi durasi untuk setiap aktivitas, harus dimiliki suatu ide yang baik untuk kuantitas dan tipe dari resource (orang, peralatan, dan material) yang akan ditentukan setiap aktivitas. Secara alami proyek dan organisasi akan mempengaruhi perkiraan resource. Sangat penting untuk menentukan resource apa yang peril, termasuk orang yang memiliki pengalaman dan kemampuan dalam proyek yang sama dan dengan organisasi yang memiliki performa proyek.

4. Activity Duration Estimating



   Bekerja dengan stakeholder untuk menetapkan aktivitas, menentukan dependensinya, dan mengestimasi resource-nya, proses selanjutnya dalam project time management adalah mengestimasi durasi dari aktivitas. Penting untuk diingat bahwa durasi termasuk jumlah dari waktu kerja pada aktivitas plus waktu yang dilewatkan.



5. Schedule Development



    Schedule Development menggunakan hasil dari semua proses project time management yang sebelumnya untuk menentukan awal dari akhir dari proyek. Sering ada beberapa iterasi dari semua proses project time management sebelum suatu jadwal proyek diselesaikan. Tujuan akhir dari schedule development adalah untuk membuat suatu jadwal proyek yang realistis yang menyediakan suatu dasar untuk memantau berjalannya proyek untuk dimensi waktu proyek. Hasil utama dari proses ini adalah jadwal proyek, model data kadwal, suatu baswline jadwal, perubahan yang diinginkan, da perubahan untuk kebutuhan resource. Atribut aktivitas, kalender proyek, dan perencanaan manajemen proyek.

6. Schedule Control



   Prose akhir dari project time management adalah schedule control. Seperti scope control, schedule control adalah suatu bagian dari proses pengendalian perubahan. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengetahui status dari jadwal proyek, faktor yang depengaruhi karena perubahan jadwal,menentukan jadwal yang berubah, dan mengatur perubahan ketika perubahan itu terjadi.

[TUGAS 5] Project Scope Management

Nama : Reza Fabryan
NPM : 29110711

     Salah satu dari yang terpenting dan yang memiliki banyak aspek sulit dari manajemen proyek, adalah mendenifisikan ruang lingkup (scope) suatu proyek. Scope dapat juga diartikan sebagai semua pekerjaan yang dikembangkan dalam menghasilkan produk dari proyek dan proses yang digunakan untuk menbentuk kedemuanya (Schwalbe, 2006).


    Project Scope Management termasuk suatu proses yang dikembangakn untuk mendefinisikan dan mengontrol apa yang termasuk atau tidak yang termasuk dalam suatu proyek. Hal tersebut untuk memastikan tim proyek dan stakeholders memiliki perngertian yang sama mengenai produk apa yang dihasilkan dari proyek dan proses apa saja yang akan digunakan oleh tim proyek untuk menghasilkan produk tersebut, ada lima proses utama yang dikembangkan dalam project scope manajement yaitu :


1. Scope Planning


     Scope Planning menjelaskan bagaimana suatu scope didefinisikan, diuji, dan diawasi serta bagaimana Work Breakdown Structure (WBS) akan dibuat. Scope Planning merupakan langkah awal dari scope manajement plan. Ukuran proyek,kompleksitas, kepentingan, dan faktor – faktor lain akan mempengaruhi seberapa banyak usaha yang dihabiskan pada scope planning.
      Hasil utama dari scope planning adalah suatu scope management plan yang mempersiapkan suatu dokumen yang berisi deskripsi bagaimana tim akan mempersiapkan project scope statement, membuat WBS, memastikan penyelesaian dari proyek yang dikerjakan dan mengontrol perubahan pada scope proyek.

2. Scope Definition



    Langkah selanjutnya adalah menentukan lebih lanjut pekerjaan yang dibutuhkan untuk proyek. Scope definition yang bagus sangat penting untuk kesuksesan proyek karena sangat membantu meningkatkan akurasi dari waktu, biaya, dan sumber yang digunakan, serta menegaskan suatu baseline untuk memastikan kemampuan dan mengontrol proyek dan juga membantu dalam memperjelaskan komunikasi dalam tanggung jawab kerja. Hasil utama dari scope definition adalah project scope statement. 

3. Create WBS



    Setelah menyelesaikan proses scope palnning dan definition, langkah selanjutnya dalam project management adalah membuat suatu work breakdown structure (WBS). WBS adalah pengelompokan pekerjaan sulit dalam suatu proyek yang menentukan total scope dari proyek. Karena banyak proyek melibatkan banyak orang dan banyak perbedaan, ini sangat penting untuk menyusun dan memutuskan pekerjaan kedalam bagian logika dan didasari pada bagaimana pekerjaan akan dapat ditingkatkan. WBS merupakan dokumen pondasi pada project manajement karena menyediakan dasar untuk perencanaan dan pengaturan jadwal proyek, biaya, sumber, dan perubahan.
    WBS sering digambarkan sebagai suatu task-oriental family tree dari aktivitas, sama dengan suatu bagan organisasi, suatu tim proyek sering menyusun WBS untuk produk proyek, fase proyek, atau menggunakan project management process group. Banyak orang suka membuat WBS dalam bagan untuk membantu membayangkan proyek dan semua bagian utama dari proyek tersebut.

4. Scope Vertifications



     Melibatkan persetujuan formal dari project scope yang diselesaikan oleh stakeholders. Persetujaun ini sering dicapai dengan melakukan penyelidikan pada pelangaran. Untuk menerima persetujuan formal dari project scope, tim proyek harus membuat dokumentasi yang jelas dari produk proyek dan prosedur untuk menevaluasi jika proyek sudah diselesaikan dengan benar dan menimbulkan kepuasan. Untuk mengurangi perubahan scope, sangat perlu dilakukan pekerjaan yang dapat memastikan project scope. 



5. Scope Control



    Scope Control melibatkan peraturan perubahan untuk project scope. Pengguna sering tidak yakin bagaimana mengingkan tampilan untuk dilihat atau fungsi apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan performa bisnisnya. Pengembang tidak yakin bagaimana mengartikan user requirement, dan mereka juga memilki keterkaitan dengan teknologi yang terus berubah.
       Tujuan dari scope control adalah mempengaruhi factor yang menyebabkan perubahan scope, menyakinkan perubahan yang diproses berdasarkan pada prosedur yang dikembangkan sebagai bagian dari mengintegrasikan perubahan control, dan mengatur perubahan ketika perubahan ini terjadi. Scope control termasuk mengidentifikasikan, mengevaluasi, dan mengimplementasikan perubahan dari project scope sebagai progress dari proyek.


Pengertian Project Scope Management


- Scope mengacu pada semua pekerjaan yang terlibat didalam menciptakan produk-produk dari proyek dan proses yang digunakan untuk membuatnya.
- Delivarable adalah produk yang diproduksi sebagai bagian dari proyek seperti perangkat keras, dokumen perencanaan, atau rapat.
- Project Scope Management mencakup proses-proses yang terlibat dalam mendefinisikan dan mengendalikan apa yang tidak termasuk kedalam proyek.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger